Selamat
datang kembali sobat blogger, kali ini saya bakal berbagi seputar puisi lagi
dengan tema “Perpisahan”.
Ya
siapa yang ingin berpisah, semua orang pasti ingin selalu bersama dengan orang
yang dicintai, keluarga, maupun teman. Walau bagaimanapun, perpisahan akan
tetap hadir memisahkan jarak ataupun memisahkan dua dunia dengan kematian
sebagai perantara.
Kali
ini sepertinya puisi yang saya buat berkisar tentang perpisahan karena cinta,
silahkan dinikmati aja puisinya, untuk yang sedang galau diharapkan bersabar aja ya
dan ikut menikmati puisinya.
“Panggung Perpisahan”
Kebanggaan itu
sempat terlukis
Mengiringi masa
seperti air mengalir
Menganggap
semesta sebagai takdir
Mengarungi musim
dengan senyuman pada sebuah bingkai
“
Namun tak sempat
terlintas
Bahwa perpisahan
ikut tampil
“
Membelah
kenangan yang pernah terpahat
Menyisahkan
pecahan kaca yang menyakiti diri
Dan sempurna
untuk melukai opini
~Muhammad Fajar
“Kehilangan”
Apakah makna
sebuah kehilangan ?
Apakah hanya
menyisahkan sebuah angan ?
“
Adakah yang tahu
?
Tolong katakan
dengan jelas
Kini sang raja
telah kehilangan ratu
“
Bisakah
dijelaskan dengan kata
Sanggupkah mulut
tuk mengungkap ?
“
Kurasa tidak
Lidah lunak
mungkin akan terdiam
Tak mampu tuk
berucap
“
Yang tersisa
hanyalah sebuah rasa
Terkunci dalam
kotak harta
Menyatu dengan
raga
~Muhammad Fajar
“Pemisah Hati”
Telah tiba saat
untuk melepas
Tanpa sebuah
luka yang membekas
“
Tebing pemisah
menembus angkasa
Menghalangi
penyatuan dua rasa
“
Tak bisa
terjangkau
Dengan lelah
yang dipangku terpukau
“
Berjalan yang
mulai terpisah
Kesendirian kini
mulai membekuk
Menghantui hati
yang sedang tepuruk
Layaknya kaca
yang retak
Remuk
Laksana batu
yang ditumbuk
~Muhammad Fajar
“Paku Memori”
Berdiri tegap
dengan sendiri
Menatap langit
biru yang tak abadi
Mengingat sebuah
memori
Bahwa kenangan
Merupakan kisah
abadi diri
“
Terlintas aku mengingat
dirimu
Masih dalam
ingatan yang sama
Tapi tak serupa
dengan saat ini
“
sekarang
Semua seperti
angin
Menyejukkan kalbu
Lalu kembali
meninggalkan yang lalu
“
Semoga kau
merindu
Jika tidak
Tak apa
Setidaknya diri
ini tak terpaku selalu
Namun
Memaku kebahagiaan
memori lalu
~Muhammad Fajar
“Penikmat Sementara”
Dalam suatu
baris aku bertanya
Dimana sang peri
berada
Peri penghangat
hati
Dengan kepakan
sayap berkilau putih
“
Dia yang
dikatakan indah
Dia yang
memiliki warna
Laksana lukisan
sempurna di atas kanvas berkaca
“
Kau tahu
Kau lebih terang
dari cahaya putih yang mulai terbit
Lebih biru dari
lautan mariana terdalam
Bahkan lebih
merah dari senja yang ingin kembali menyelam
“
Kau setara
dengan indahnya dunia
Setara dengan
megahnya alam semesta
Lebih bersinar dari
milyaran bintang di jagat raya
“
Aku hanyalah
penikmat sementara
Penikmat kepakan
sayap berkilau
Penikmat lukisan
sempurna
Penikmat warna
dunia
Penikmat
megahnya semesta
“
Aku bahagia
Telah menjadi
penikmatmu
Walau untuk
sementara
~Muhammad Fajar
Baiklah, itulah beberapa
puisi yang berhasil saya ciptakan kembali, semoga kalian suka dan bermanfaat
untuk yang sedang membutuhkan.
Jangan lupa di share juga jika
kalian ingin dan bisa di coment jika ada yang ingin ditanyakan, sekian dan
terima kasih telah berkunjung.
Silahkan kunjungi juga :
5 Contoh Puisi RomansaSilahkan kunjungi juga :
5 Contoh Puisi Waktu
0 komentar:
Posting Komentar