Sabtu, 16 September 2017

Puisi Perpisahan Cinta

Selamat datang kembali sobat blogger, kali ini saya bakal berbagi seputar puisi lagi dengan tema “Perpisahan”.

Ya siapa yang ingin berpisah, semua orang pasti ingin selalu bersama dengan orang yang dicintai, keluarga, maupun teman. Walau bagaimanapun, perpisahan akan tetap hadir memisahkan jarak ataupun memisahkan dua dunia dengan kematian sebagai perantara.

Kali ini sepertinya puisi yang saya buat berkisar tentang perpisahan karena cinta, silahkan dinikmati aja puisinya, untuk yang sedang galau diharapkan bersabar aja ya dan ikut menikmati puisinya.


“Panggung Perpisahan”

Kebanggaan itu sempat terlukis
Mengiringi masa seperti air mengalir
Menganggap semesta sebagai takdir
Mengarungi musim dengan senyuman pada sebuah bingkai
Namun tak sempat terlintas
Bahwa perpisahan ikut tampil
Membelah kenangan yang pernah terpahat
Menyisahkan pecahan kaca yang menyakiti diri
Dan sempurna untuk melukai opini

~Muhammad Fajar




“Kehilangan”

Apakah makna sebuah kehilangan ?
Apakah hanya menyisahkan sebuah angan ?
Adakah yang tahu ?
Tolong katakan dengan jelas
Kini sang raja telah kehilangan ratu
Bisakah dijelaskan dengan kata
Sanggupkah mulut tuk mengungkap ?
Kurasa tidak
Lidah lunak mungkin akan terdiam
Tak mampu tuk berucap
Yang tersisa hanyalah sebuah rasa
Terkunci dalam kotak harta
Menyatu dengan raga

~Muhammad Fajar




“Pemisah Hati”

Telah tiba saat untuk melepas
Tanpa sebuah luka yang membekas
Tebing pemisah menembus angkasa
Menghalangi penyatuan dua rasa
Tak bisa terjangkau
Dengan lelah yang dipangku terpukau
Berjalan yang mulai terpisah
Kesendirian kini mulai membekuk
Menghantui hati yang sedang tepuruk
Layaknya kaca yang retak
Remuk
Laksana batu yang ditumbuk

~Muhammad Fajar




“Paku Memori”

Berdiri tegap dengan sendiri
Menatap langit biru yang tak abadi
Mengingat sebuah memori
Bahwa kenangan
Merupakan kisah abadi diri
Terlintas aku mengingat dirimu
Masih dalam ingatan yang sama
Tapi tak serupa dengan saat ini
sekarang
Semua seperti angin
Menyejukkan kalbu
Lalu kembali meninggalkan yang lalu
Semoga kau merindu
Jika tidak
Tak apa
Setidaknya diri ini tak terpaku selalu
Namun
Memaku kebahagiaan memori lalu

~Muhammad Fajar




“Penikmat Sementara”

Dalam suatu baris aku bertanya
Dimana sang peri berada
Peri penghangat hati
Dengan kepakan sayap berkilau putih
Dia yang dikatakan indah
Dia yang memiliki warna
Laksana lukisan sempurna di atas kanvas berkaca
Kau tahu
Kau lebih terang dari cahaya putih yang mulai terbit
Lebih biru dari lautan mariana terdalam
Bahkan lebih merah dari senja yang ingin kembali menyelam
Kau setara dengan indahnya dunia
Setara dengan megahnya alam semesta
Lebih bersinar dari milyaran bintang di jagat raya
Aku hanyalah penikmat sementara
Penikmat kepakan sayap berkilau
Penikmat lukisan sempurna
Penikmat warna dunia
Penikmat megahnya semesta
Aku bahagia
Telah menjadi penikmatmu
Walau untuk sementara

~Muhammad Fajar




Baiklah, itulah beberapa puisi yang berhasil saya ciptakan kembali, semoga kalian suka dan bermanfaat untuk yang sedang membutuhkan.

Jangan lupa di share juga jika kalian ingin dan bisa di coment jika ada yang ingin ditanyakan, sekian dan terima kasih telah berkunjung. 

Silahkan kunjungi juga :

5 Contoh Puisi Romansa
5 Contoh Puisi Waktu

0 komentar:

Posting Komentar